Aqil menyoroti lemahnya pelayanan di puskesmas tersebut, yang menurutnya disebabkan oleh minimnya kehadiran dan pengawasan langsung dari Plt Kepala Puskesmas. “Banyak masyarakat mengadu bahwa kepala puskesmas tidak pernah berada di tempat. Ini jelas menghambat pelayanan. Tanpa pengawasan, berbagai persoalan teknis dibiarkan tanpa penyelesaian,” ungkap Aqil, Sabtu (17/5/2025).
Ia menyebut kondisi tersebut sebagai akar dari merosotnya kualitas layanan kesehatan di wilayah tersebut. Kekurangan tenaga medis, keterbatasan layanan, hingga keluhan warga yang dipersulit saat meminta rujukan menjadi bukti nyata lemahnya kendali pimpinan di lapangan.
“Situasi ini sangat memprihatinkan dan menimbulkan keresahan luas di masyarakat. Jika tidak segera ditindak, bisa memicu ketidakpercayaan terhadap institusi kesehatan,” tegasnya.
Aqil juga menilai bahwa kondisi ini sangat bertolak belakang dengan semangat dan visi Kota Lubuklinggau yang mengusung slogan “Linggau Maju Kotanya dan Sejahtera Masyarakatnya” (Linggau Juara).
“Bagaimana mungkin masyarakat bisa sejahtera kalau layanan kesehatan justru dibiarkan kacau? Ini ironi bagi semangat ‘Linggau Juara’. Pemerintah harus segera turun tangan,” pungkasnya.
ASJ mendesak Pemkot Lubuklinggau untuk mengevaluasi total kepemimpinan di Puskesmas Citra Medika, demi mengembalikan kepercayaan masyarakat dan mewujudkan pelayanan publik yang benar-benar berpihak kepada rakyat.
